Kamis, 18 Maret 2010
Menelusuri Minat dan Bakat dalam Menulis
Menulis. Merangkai kata-kata menjadi kalimat yang kemudian menjadi sebuah cerita, adalah minat saya. Sewaktu pertama kali membaca novel di SMP, entah bagaimana bisa, saya langsung tertarik untuk mencoba menulis. Pelan-pelan saya belajar menulis di waktu senggang saya. Sampai pada akhirnya, tulisan yang saya buat, yang sebenarnya cukup banyak, hanya sekedar menjadi sebuah tulisan. sebenarnya saya mempunyai keinginan yang sangat besar untuk coba memberikan tulisan kepada penerbit, dengan harapan tulisan saya dapat diterima, dan penerbit bersedia menerbitkan tulisan saya. Namun ternyata, banyak sekali cobaan untuk mencapai itu. banyak faktor-faktor yang membuat saya belum bisa mewujudkan keinginan saya itu.
Sampai pada akhirnya, saya memiliki kesempatan bertemu dengan Muhammad Helmi. dia mungkin memang bukan penulis terkenal, tetapi dia seorang Editor suatu Majalah yang sudah pasti memiliki kemampuan yang lebih tinggi dibanding saya dalam hal tulis-menulis. dan dari situ percakapan demi percakapan mengalir sangat lancar yang sudah pasti mengenai dunia menulis. Saya belajar dan mengambil banyak ilmu darinya. dia mangajarkan banyak hal. misalnya pertama, bagaimana cara membuat tulisan yang menarik, yang membuat orang tertarik untuk membacanya. kemudian dia mengajarkan, bagaimana cara membuat cerita yang baik, dalam arti cerita yang tidak bertele-tele yang sering kali membuat pembaca menjadi bosan membacanya. ketiga, dia mengajarkan cara menggunakan bahasa yang baik agar para pembaca
tidak kesulitan dalam mengerti dengan tulisan yang kita buat.
setelah itu, saya mencoba menulis sebuah cerita pendek dan memberikan kepadanya. dia membaca sebentar, kemudian dia juga membaca sekilas satu dari beberapa tulisan saya yang lain. dengan sabar saya menunggu dia selesai membaca tulisan saya karena saya ingin mendengar pendapat dari seorang editor seperti dia mengenai tulisan saya. akhirnya dia memberikan evaluasi, bahwa saya harus lebih bersemangat ketika menulis, tetapi tidak memaksakan membuat tulisan kalau memang tidak ada inspirasi yang bisa menjadi suatu tulisan. dan saya juga harus tetap fokus untuk tetap bisa menyelesaikan tulisan saya sesuai target. karena dia melihat, saya termasuk orang yang gampang terjebak mood yang sering kali membuat saya kesulitan untuk menyelesaikan tulisan saya. dan dia mengakhiri evaluasinya dengan kalimat, bahwa saya memang memiliki kemampuan dalam hal menulis, namun dia mengingatkan bahwa saya harus tetap fokus. dimana ada kemauan di situ pasti ada jalan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar